Halaman

Rabu, 31 Maret 2010

Seks Sehat.


Ketika kita dikelilingi dengan pengetahuan seksualitas yang dangkal plus pandangan konservatif tentang seksualitas, maka tidak heranlah begitu banyak orang yang bingung dan tidak puas. Kita membutuhkan sebuah revolusi seksual agar kita bisa berkembang dan lebih memahami tentang seksualitas yang sehat.

1) Merangkul masturbasi sebagai bagian yang sehat dari seksualitas. Mulailah di tahun-tahun awal dengan mengajar anak-anak bahwa semuanya tepat bagi mereka untuk melakukannya secara pribadi dan tidak seharusnya ada rasa malu menjadi seorang manusia yang seksual.

2) Berpakaian dan bertindak dengan cara yang membuat kita merasa nyaman tentang diri sendiri dan memanggil kreativitas dan sensualitas. Jangan berpakaian dan bertindak untuk mendapatkan kekuasaan atas orang lain.

3) Perlakukan orang lain sebagaimana kita mahu diperlakukan. Tampilkan diri sendiri, cinta, kasih sayang dan rasa hormat pada setiap orang. Terima keragaman yang merupakan bagian indah dari kehidupan, melainkan bagaimana kita belajar dari satu sama lain dan berkembang.

4) Memahami bahwa orang memiliki orientasi seksual yang berbeda dan kita harus menghormati kalau tidak semua orang mahu menikah, punya anak, hidup secara monogami atau heteroseksual. Kita harus memahami bahwa pandangan kita tentang dunia ini hanya pada perspektif kita dan apa yang nyaman bagi kita, tidak selamanya nyaman untuk orang lain. Kita tidak perlu memaksakan agenda tetap kebenaran seksual pada orang lain.

5) Kita sebaiknya harus mempelajari pedofilia dan memberikan konseling untuk mencegah penyalahgunaan anak. Kita harus menjadi lebih sadar bahwa serangan seksual terhadap anak-anak berada pada tingkat yang mengkhwatirkan.

6) Kita harus menahan diri dari merendahkan orang lain ketika mereka menunjukkan keinginan seksualitas . Memanggil orang sluts, whores, bitches, germo, dll mendorong lingkungan seksual yang dangkal.

7) Kita harus mendorong orang untuk mengeksplorasi seksualitas mereka seperti masturbasi menyeluruh, meditasi, dan kadang-kadang konseling. Ini akan membantu untuk berkomunikasi dengan mitra seksual agar apa yang dibutuhkan secara mental, emosional dan fisik secara seksual bisa terpenuhi.

8) Membuka diskusi terbuka tentang kesehatan seksual di kalangan remaja. Kita perlu pendidikan seks, pencegahan dan pengendalian kelahiran. Menggunakan informasi medis faktual tidak akan menyebabkan kerugian. Bahkan, itu dapat mencegah bahaya. Jika masalah moral yang hadir, maka terserah kepada orangtua untuk berdiskusi dan mendorong anak melakukan apa yang benar bagi mereka berdasarkan fakta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar