Halaman

Sabtu, 01 Oktober 2011

Antara Aku Dan Keabadian

Antara aku dan keabadian
terdapat lembah hijau dipenuhi
anggur, dayang-dayang dan serangkaian
pesta. Sebagai tamu, hasratku diberkati
dengan suguhan nikmat sedemikian
rupa. Tanpa pamrih

Antara aku dan keabadian
terbangun gubuk dari serpihan kasih
menanti aku tidur bersama kematian
di atas tumpukan jiwa-jiwa bersih
yang siap menenggak madu kedamaian
Semuanya hambar tanpa ilusi

Antara aku dan keabadian
tergelar sejadah dari daun pepohon
zaitun. Namun cintaku pada kesendirian
begitu angkuh, melebihi pias monoton
di wajah biduan yang sering kesepian
tanpa penonton

Antara aku dan keabadian
terbentang jarak bernama
waktu. Nafasku di atas titian
sesekali sumbang diguyur nanah
Menetes, merangkak kemudian
beku tanpa warna

Antara aku dan keabadian
ada jurang yang harus diretas
Aku tak ingin dikekang pendirian
Selamanya tersungkur di sudut pentas
menggapai tepian demi tepian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar