Ibuku itu berkulit hitam
Mukanya bopeng dicakar macan
Saat melangkah ia sempoyongan
Menantang takdir yang bergentayangan
Sebelum ayam tekun berkokok
Ibuku bangun menata embun
Memecahkan piring juga mangkuk
Lalu berwisata ke hujung kebun
Menjelang dzuhur, ibuku sudah bermandi nanah
Namun tak bosan ia menengadah
Memohon langit menumpahkan rezeki
Agar kami tak lesu dan mati
Tatkala pungguk melantunkan perih
Ibuku merentangkan alas baiduri
Disuruhnya kami berbaring lurus
Mendengar kisahnya tentang tulus
Adaikan Tuhan mahu mendengar
Ingin sekali kuutus kabar
"Bangkitkan ibuku dari kubur
Rindu ini membuatku lebur!"
Rabu, 28 September 2011
Ibuku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar